"Not all souls can be saved."
Sinopsis & resensi film "Season of the Witch (2011)" movie review
Season of the Witch (2011), Oscar® winner Nicolas Cage (National Treasure, Ghost Rider) and Ron Perlman (Hellboy, Hellboy II) star in this supernatural action adventure about a heroic Crusader and his fellow soldier who must transport a woman accused of being a witch to a remote monastery. The arduous journey across perilous terrain tests their strength and courage as they discover the girl’s secret and find themselves battling a terrifyingly powerful force that will determine the fate of the world.
★★★★★★★☆☆☆ 6.9/10 (imdb.com rating)
★★★★★★☆☆☆☆ 5.8/10 (metacritic.com rating)
Sinopsis & resensi film: Season of the Witch (2011) trailer & movie review
Starring: Nicolas Cage, Ron Perlman, Claire Foy
Director: Dominic Sena
Runtime: 98 minutes★★★★★★★☆☆☆ 6.9/10 (imdb.com rating)
★★★★★★☆☆☆☆ 5.8/10 (metacritic.com rating)
Sinopsis & resensi film: Season of the Witch (2011) trailer & movie review
resensi film Season of the Witch (2011) review poster |
Bertahun-tahun sudah Behmen (Nicolas Cage) dan Felson (Ron Perlman) hidup dalam peperangan. Insting mereka sudah terasah tajam sementara naluri mereka sebagai petarung juga tak bisa dianggap remeh. Sayangnya, kedua prajurit Perang Salib ini tak sadar kalau tugas yang bakal mereka hadapi ini ternyata jauh lebih mengerikan dari pertempuran yang pernah mereka alami.
Betapa kecewa Behmen dan Felson saat pulang ke kampung halaman mereka dan mendapati tanah kelahiran mereka hancur porak-poranda, bukan karena musuh namun karena wabah yang telah melanda tanah itu. Jarang yang bisa selamat dari wabah mematikan dan satu-satunya harapan yang tersisa hanyalah Behmen dan Felson. Gereja memerintahkan Behmen dan Felson untuk menangkap dan membawa seorang gadis muda bernama Anna (Claire Foy) yang dituduh sebagai penyebab dari wabah mengerikan itu ke sebuah biara agar wabah ini segera berakhir.
Anna harus mengikuti sebuah ritual pembersihan yang akan mengakhiri badai kematian yang sedang melanda seluruh daratan Eropa ini. Behmen dan Felson tak sendiri. Ada seorang pendeta bernama Debelzaq (Stephen Campbell Moore), seorang prajurit bernama Eckhardt (Ulrich Thomsen, seorang penipu bernama Hagamar (Stephen Graham), dan seorang pemuda bernama Kay (Robert Sheehan). Tak satu pun dari mereka yang sadar seberapa besar bahaya yang bakal mereka hadapi dalam perjalanan membawa Anna ke biara terpencil itu. Dan tak seorang pun yang tahu siapa sebenarnya Anna.
Memiliki kisah yang berlatar belakang waktu di Eropa pada abad ke-13, Season of the Witch berfokus pada dua orang karakter utama, Behmen (Cage) dan Felson (Ron Perlman). Keduanya merupakan seorang ksatria gereja yang baru saja mengundurkan diri dari pasukannya setelah mengetahui bahwa gereja sama sekali tidak melakukan pelarangan pada pasukan untuk membunuh wanita dan anak-anak. Behmen dan Felson akhirnya memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya… untuk kemudian menemukan bahwa seluruh masyarakat disana telah tewas akibat sebuah wabah yang sedang melanda.
Wabah itu sendiri diduga terjadi akibat tindakan beberapa penyihir yang sengaja memanfaatkan kekuatannya untuk kejahatan. Walau pada awalnya mencoba menyembunyikan identitasnya sebagai ksatria gereja, identitas tersebut akhirnya diketahui. Cardinal D’Ambroise (Christopher Lee), yang juga telah terinfeksi wabah tersebut, kemudian meminta bantuan keduanya untuk mengawal para biarawan yang akan membawa seorang gadis (Claire Foy) yang dituduh sebagai penyihir yang menyebarkan wabah penyakit ke sebuah biara untuk mendapat sebuah pengadilan. Perjalanan pun dimulai dengan menemui begitu banyak rintangan yang mengancam jiwa setiap orang yang berada dalam kelompok tersebut.
Mungkin, begitu lelahnya banyak orang dengan melihat pilihan-pilihan film Nicolas Cage, maka kebanyakan dari mereka akan mengira bahwa mereka akan melihat Cage dalam kemampuan akting yang sangat menyedihkan di dalam film ini. Sama sekali tidak. Sebagai seorang ksatria bernama Behmen, seorang karakter yang sedikit bicara lewat kata-kata dan lebih sering bertindak lewat pedangnya, Cage sama sekali tidak mengecewakan. Ron Perlman yang mendampinginya juga tampil baik dalam menghidupkan tiap dialog – yang terkadang menjadi unsur komedi dalam film ini – yang ia miliki. Walaupun tidak ada yang sama sekali menonjol, jajaran pemeran pendukung film ini juga berhasil membawakan ritme Season of the Witch dengan cukup baik.
Yang benar-benar menjadi masalah dari film ini, dan merupakan sebuah kesalahan yang sangat fatal, adalah alur kisah yang berjalan terlalu familiar dan disajikan dengan ritme yang benar-benar berjalan lamban. Begitu lambannya ritme film ini berjalan, beberapa orang akan merasa bahwa durasi 98 menit yang dihadirkan oleh Dominic Sena terasa lebih panjang dari seharusnya. Ini terjadi akibat Sena tidak mampu melengkapi film ini dengan kadar intensitas ketegangan yang kuat dalam merangkai kisah perjalanan para karakternya. Tentu, di perjalanannya, karakter-karakter ini menemui banyak hambatan: mulai dari serangan zombie dalam wujud serigala, jembatan yang dapat melenyapkan nyawa mereka, godaan dari sang penyihir dan masih banyak hal lainnya. Namun, hal ini disajikan dengan ritme yang hampir dapat dikatakan mendatar dan dengan tata efek yang juga tidak begitu memukau.
Satu-satunya kesempatan Season of the Witch dapat memulihkan kembali jalan cerita yang terlanjur melempem berada di babak akhir kisah ini, dimana para anggota perjalanan tersebut harus menghadapi “sesuatu” yang merupakan penyebab sebenarnya dari wabah tersebut. Dalam rangkaian adegan ini, Sena cukup berhasil merangkai deretan adegan aksi yang walaupun tidak istimewa, namun setidaknya masih mampu memiliki kualitas intensitas cerita yang berada di atas adegan-adegan sebelumnya yang dihadirkan.
Source: imdb.com movieweb.com kapanlagi.com