Pages

Aug 18, 2011

Transformers: Dark of the Moon (2011), sebuah rahasia di bulan yang membawa kehancuran bagi bumi

 sinopsis | resensi film | Transformers: Dark of the Moon (2011) | trailer | review 

Transformers: Dark of the Moon (2011), continues the story of Autobots led by Optimus Prime, are back in action taking on the evil Decepticons, who are eager to avenge their recent defeat. The Autobots and Decepticons become involved in a perilous space race between the U.S. and Russia, to reach a hidden Cybertronian spacecraft on the moon and learn its secrets, and once again Sam Witwicky has to come to the aid of his robot friends. New villain, Shockwave, who rules Cybertron, is on the scene while the Autobots and Decepticons continue to battle it out on Earth.

Action | Adventure | Sci-Fi
DIRECTOR: Michael Bay
STARRING: Shia LaBeouf, Rosie Huntington-Whiteley, Tyrese Gibson, Josh Duhamel, John Malkovich, Patrick Dempsey
RUNTIME: 157 min
COUNTRY: USA 



4.8/10 (Rotten Tomatoes)
6.7/10 (IMDb)

Transformers: Dark of The Moon (2011) Trailer 

sinopsis | resensi film | Transformers: Dark of the Moon (2011) | trailer | review

"Earth goes dark."

Siapa yang tidak tahu Transformers? Ya, franchise film robot yang paling ditunggu telah hadir. Walaupun pada awalnya film ini sempat tertunda penayangannya terkait masalah pajak, toh pada akhirnya tidak meyurutkan niat untuk menonton bagi saya dan semua masyarakat tanah air yang haus akan hiburan bermutu. Saat ini untuk kesekian kalinya sang sutradara Michael Bay, yang jago dengan film-filmnya yang banyak mengandalkan special-effects maupun ledakan seperti Armageddon dan Pearl Harbor, kembali membawa kita pada pertarungan para robot dari galaksi Cybertron dalam sebuah sekuel kedua yang berjudul Transformers: Dark of The Moon (atau cukup disingkat TF3).

"Remember this: you may lose your faith in us but never in yourselves." ~Optimus Prime~

Transformers: Dark of The Moon membuka ceritanya dengan membawa kita kembali ke awal tahun 1960'an dimana pada era itu Amerika Serikat dan Uni Soviet berlomba-lomba melakukan penjelajahan ruang angkasa. Salah satu pemicu perlombaan tersebut tidak lain adalah karena telah terdeteksi adanya sebuah benda asing oleh NASA di permukaan bulan. Tidak ingin penemuannya diketahui oleh pihak Uni Soviet, maka beberapa tahun kemudian pihak Amerika Serikat meluncurkan misi penjelajahan ke bulan untuk dapat meneliti penemuan tersebut. Ya, misi tersebut adalah penjelajahan Apollo 11 yang lebih kita kenal dengan peristiwa penjejakan kaki manusia pertama di bulan oleh Neil Armstrong dan Buzz Aldrin. Namun sekali lagi dibalik peristiwa itu ada sebuah rencana besar Amerika Serikat untuk mengeksplorasi dan menguasai penemuan benda asing tersebut yang tidak ingin diketahui oleh dunia.

Benda asing yang dimaksud sebenarnya adalah "The Ark", sebuah kapal luar angkasa yang terdampar dan telah menjadi bangkai setelah berhasil ditembak jatuh oleh Decepticons saat berhasil menyelamatkan diri dari peperangan yang menghancurkan planet Cybertron. The Ark dikomandoi oleh pemimpin besar Autobots terdahulu "Sentinel Prime". Semenjak kejadian itu pula kapal tersebut beserta awak dan muatannya yang konon berisi material-material penting, yaitu "The Pillars" yang mampu membantu Autobots memenangi peperangan dengan Decepticons, dinyatakan 'hilang' sampai manusia menemukannya. Maka tidaklah heran jika kemudian material penting tersebut nantinya menjadi incaran Decepticons.

Sementara itu di bumi, Optimus Prime, para Autobots dan NEST (aliansi pasukan yang bekerjasama dengan Autobots untuk mencari para Decepticons) masih menyisir jejak-jejak Decepticons yang tersisa. Sampai akhirnya penelusuran mereka tertuju pada kawasan terjadinya insiden Chernobyl, Ukraina. Disana mereka menemukan jejak aktivitas Decepticons dan yang paling penting adalah penemuan sebuah "fuel cell" dari The Ark, yang nantinya akan membawa penelusuran para Autobots ke bulan untuk mencari sisa-sisa dan keberadaan The Ark, Sentinel Prime dan The Pillars.

Oke, sekilas tentang para robot sudah, lalu apa kabar dengan Sam Witwicky (Shia LaBeouf)? Di film ini diceritakan bahwa Sam, baru saja lulus kuliah, menganggur 3 bulan dan belum mendapatkan pekerjaan, dan ia tinggal di sebuah flat bersama kekasih barunya, Carly Spencer (Rosie Huntington-Whiteley). Lho, kekasih baru? lalu kemanakah Mikaela Banes (Megan Fox)? Konon Mikaela telah memutuskan hubungannya dengan Sam. Tapi tenang, pengganti kekasih Sam, sang model "Victoria's Secret", di film ini tidak kalah hot dibanding Megan Fox, terbukti salah satu scene pembuka adalah pembuktiannya.

Kisah berlanjut ketika Sam telah berhasil mendapatkan pekerjaan dengan bantuan Carly. Ditempat kerjanya, yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang teknologi sekaligus salah satu rekanan NASA, Sam, melalui 'petunjuk-petunjuk' aneh yang diberikan rekan kerjanya, menemukan adanya keterkaitan antara misi perjalanan angkasa luar dengan para Decepticons. Merasa kaget dan penasaran dengan penemuannya, Sam hendak memberitahukannya kepada Optimus Prime dan NEST. Semenjak kepulangan dari bulan yang juga berhasil menemukan dan membawa tubuh Sentinel Prime beserta 5 pillars ke bumi, Optimus dengan mandat dari petinggi di NEST, berusaha 'menghidupkan' kembali Sentinel melalui "Matrix of Leadership". Segera, melalui apa yang diceritakan oleh Sentinel Prime, mereka mengetahui bahwa sebetulnya masih ada ratusan The Pillars yang belum diketemukan dan sangat mungkin berada dalam genggaman Megatron dan Decepticons. Konon dengan disatukannya seluruh kekuatan The Pillars, Sentinel Prime dapat menggunakannya sebagai medium untuk membuka 'jembatan ruang dan waktu'. Akankah Decepticons menyabotase medium tersebut sebagai upaya mendukung rencana-rencana jahat mereka? Lalu berhasilkah Optimus Prime, para Autobots, dan manusia mencegahnya?


Semenjak kehadiran pertama franchise Transformers pada 2007 yang secara kualitas lebih baik dibanding sekuel-sekuelnya, mungkin Transformers: Dark of the Moon adalah salah satu yang saya sukai, dibandingkan sekuel kedua yang sangat payah. Ya, walaupun tidak ada peningkatan kualitas cerita yang berbeda dibanding film terdahulu, tidak menjadi soal. Kenapa? Hei, karena ini Transformers. Kita datang dan nonton untuk melihat adegan penuh ledakan dan aksi-aksi para robot saling beradu jotos dengan visualisasi terbaik yang bisa dihadirkan sang sutradara. Sementara lupakan dulu sejenak jalinan cerita dan drama datar dengan selipan jokes garing khas Michael Bay selama lebih kurang satu jam pertama, karena aksi-aksi para robot yang saling menghancurkan satu sama lain, ledakan disana-sini, manusia serta gedung yang berhancuran dengan penempatan slow-motion yang pas dibanyak adegan dapat 'menutupi' kekurangan dari segi cerita dan akting para pemainnya yang memang biasa-biasa saja.

Jangan lupakan pula adegan memorable disetiap kehadiran robot Shockwave dari pihak Decepticons dengan robot 'ular'-nya yang sanggup membuat bola mata anda tak bergidik disetiap aksinya. Kemudian ada scene dimana para kru pasukan dari pihak Amerika yang melakukan terbang layang menuju area musuh melintasi sela-sela gedung pencakar langit, dengan angle kamera dan visualisasi yang pas, yang membuat adrenalin kitapun ikut terpacu melihatnya. Juga detik-detik tumbangnya sebuah gedung, tempat rendezvous Sam, Carly, bersama para pasukan, oleh keganasan robot ularnya Shockwave. Sungguh sajian yang memukau mata. Semua aksi didalamnya bertambah sempurna dengan diiringi scoring membahana dari Steve Jablonsky, terasa sangat pas dan sanggup menambah gereget disetiap aksi dalam film ini.

Dibalik kekurangan dari segi cerita, dialog yang datar serta akting para pemainnya yang biasa saja, serta absennya Megan Fox tentunya :), nyatanya Michael Bay tetap berhasil membuat sebuah karya yang menghibur, yang tetap menjaga ritme aksi-aksi seperti di film-film sebelumnya yang memang sangat dinantikan oleh para penonton yang haus akan tontonan yang ringan namun begitu visually entertaining dengan lusinan spesial effects yang mampu membuat terpana, apalagi bagi mereka yang dapat melihatnya langsung melalui format 3D. Terlepas dari durasi 2 setengah jam yang cukup melelahkan, overall film Transformers: Dark of the Moon ini sudah lebih dari cukup untuk menghibur bagi mereka yang ingin merasakan hiburan memanjakan mata tanpa perlu pusing memikirkan jalan cerita.

sinopsis | resensi film | Transformers: Dark of the Moon (2011) | trailer | review

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...